Udah dapat kan supervisor yang kira-kira sesuai dengan bidang penelitian kamu?, kalau udah, sekarang saatnya nulis email untuk dia, Bismillah…
Idealnya,
email pertama bukan langsung to the point minta dia jadi supervisor kita, tapi
awali dengan perkenalan diri secara singkat, trus ngomongin tentang salah satu
publikasinya dia. Bilangin misalnya kamu tertarik dengan apa yang dia tulis dan
ingin tau lebih lanjut tentang penelitian dia. Kalau dia ngebalas email kamu,
baru di email kedua kamu bilang bahwa kamu sedang menyusun proposal riset
tentang bidang yang didiskusikan. Trus baru nodong dia untuk mau jadi
supervisor kamu, yang pasti dengan cara yang sopan ya… Selanjutnya tentang trik
ini bisa kamu baca di link berikut: https://madeandi.com/2010/06/17/tips-beasiswa-menghubungi-calon-pembimbing/
Saya
sendiri waktu awal-awal nyari supervisor berusaha menerapkan tips di atas, tapi
kok jadi repot ya, hehehe…, masalahnya, saya harus buat satu proposal untuk
target satu supervisor. Saya persiapkan proposal jauh-jauh hari, khawatir kalau
si supervisor tertarik untuk melihat proposal saya, proposalnya masih di awang-awang,
alias baru ada draftnya dalam alam pikiran doang. Eh…giliran saya email, yang
balas mesin Automatic Reply, bilangin kalo dia lagi ‘on leave’ dan akan balik
beberapa bulan ke depan, alamak…
Kemudian
ada yang menyarankan, agar saya menulis proposal sesuai dengan tulisan-tulisan
saya yang sudah dipublikasi, biar nampak bahwa saya membidangi hal yang ingin
saya teliti. Saya pun mulai menulis proposal lain, dengan judul yang menurut
saya bisa masuk ke jurusan TESOL (Teaching English to Speakers of Other
Languages) atau Applied Linguistics. Harapan saya, akan ada banyak potential
supervisor yang bisa saya hubungi. Namun kenyataannya tidak demikian
saudara-saudara… Banyak yang membalas,“Sorry to disappoint you, but your
research topic does not fall within my expertise”. Oh God… Selama empat bulan
gitu terus jawaban yang saya dapat, selain penolakan karena mahasiswanya sudah
mencapai kuota maksimal. Ada juga yang menolak karena udah pensiun, haduh...
cape deh…Itu semua sebenarnya karena saya tidak menerapkan trik ketiga yang
saya bicarakan di edisi ‘Finding A Supervisor’. Jadi kamu pake deh trik ketiga
itu ya, semoga beneran dapat potential supervisor yang cocok dengan bidang
penelitian kamu.
Terus
terang karena kurang sabar, soalnya udah berbulan-bulan belum dapat supervisor,
saya jadi malas membaca publikasi the potential supervisor, karena jadi makin
lama, apalagi kalau diikuti dengan mengirim email pertama, kedua dan mungkin di
email ketiga baru mengirimkan proposal. Jadi lama…yakan? Walaupun kembali lagi,
idealnya gitu, bukan langsung nodong minta jadi supervisor. Jadi yang saya
lakukan adalah menulis email yang sopan, agak singkat,-200an kata (sampai saat
ini saya sedang nulis 420 kata)-dan langsung melampirkan proposal saya. Tapi
karena tidak pake trik ketiga di judul sebelumnya, hampir empat bulan baru nemu
supervisor yang tepat, Alhamdulillah, akhirnya… Kalau kamu mau dapat tips nulis
email yang baik untuk potential supervisor, berikut ini ada tips yang ditulis
oleh seorang supervisor penelitian yang menerima tiga sampai empat email per
minggunyadari calon mahasiswa di seantero dunia. Berikut linknya: https://conservationbytes.com/2015/04/01/how-to-contact-a-potential-phd-supervisor/
Jadi
gimana ni? Udah tau kan apa yang mau ditulis dan bagaimana nulis emailnya? Atau
masih perlu contoh? Dosen saya waktu s2 dulu sempat ngomong, kalau mahasiswa
Indonesia selalu minta contoh tugas, kebetulan saat itu memang ada yang minta
contoh, hehehe… biar lebih terarah gitu… ya udah, ini contoh punya saya, ga
bagus-bagus amat, yang penting sopan dan diterima.
dian fajrina <dian_fajrina270179@yahoo.co.id> Agt 2 pada 11:16 AM
dian fajrina <dian_fajrina270179@yahoo.co.id> Agt 2 pada 11:16 AM
Dear Dr. Shokouhi,
I hope this finds you
well. I am Dian from Banda Aceh, Indonesia. I am one of the lecturers at the
Study Program of English Education, Syiah Kuala University, Banda Aceh, since
2005. I took my Master's Degree in Education at Flinders University, South
Australia, in which I graduated in 2009.
I would like to pursue a doctoral degree in English Education and considering Deakin University as my intend university. I already have written a proposal focusing on Strategies applied by scholarship recipients while writing email to their potential supervisor. I am interested to conduct a research in the topic because I found many of those who got a scholarship from Indonesian government need to find their supervisor themselves. So they start to write an email to their potential supervisor. In writing the email, not only the strategy in communication they use that I want to study, but also the cultural aspects influence the way they write the email. The email that I mean is the one as I am writing to you now.
I already have a scholarship from the Indonesia government to study in an overseas university and my IELTS score is 7. It is therefore, I really expected that you would like to be my supervisor.
Thank you very much
for your kind attention, Doctor, and I look forward to hearing from you at your
earliest convenience.
Kind Regards,
Dian
Dan ini
jawaban yang ditunggu-tunggu…
Hossein Shokouhi <h.shokouhi@deakin.edu.au> Agt 2 pada 11:33 AM
Hossein Shokouhi <h.shokouhi@deakin.edu.au> Agt 2 pada 11:33 AM
Ke dian fajrina
Dear Dian
Thanks for showing interest at Deakin and my supervision!
Thanks for showing interest at Deakin and my supervision!
I have
looked at your proposal and I like the topic, as I have written a paper in
email communication too. Your IELTS score is promising as well.
I am happy
to supervise you. You need to apply online through Deakin Online and mention my
name as your supervisor. Then the university will get in touch with me.
Regards
Hossein