Lulus beasiswa? Alhamdulillah… gimana…gitu rasanya…. Tapi
jangan terlalu berbahagia dulu, masih banyak pe-er yang harus kamu selesaikan
supaya bisa kuliah di luar negri. Salah satu pe-er yang perlu kamu lakukan
adalah mencari LoA (Letter of Acceptance) atau surat penerimaan dari
universitas tujuan. Bagi yang mengambil Master, mungkin tantangannya tidak
terlalu berat, asalkan punya IPK dan score TOEFL atau IELTS yang memenuhi
persyaratan, Insya Allah bakalan diterima di kampus idaman. Berbeda halnya
dengan kuliah Doktoral, atau Master by Research, dimana salah satu syarat
aplikasinya adalah telah memiliki supervisor. Nah, di edisi ini kita akan bahas
tips Finding Supervisor (bukan Dory atau Nemo ya…).
Diantara hal yang perlu kamu ingat dalam mencari calon
pembimbing riset atau supervisor, yaitu: “kita yang butuh dia”. Jadi jangan
terlalu banyak kriteria lah, sama halnya seperti orang mau nikah, kalau terlalu
banyak kriteria, bisa lama….banget nikahnya, hehe... Misalnya membatasi harus
kampus yang masuk dalam daftar 21 universitas terbaik dalam daftar universitas
tujuan LPDP, karena kalau kamu bisa lolos di salah satu universitas ii, kamu
bakalan dapat kucuran dan atmabahan sebesar $5000, tweng weng weng..., lumayan
banget kan?? Atau kampus yang dituju hanya yang punya klub bola terkenal,
umumnya terdapat di Inggris. Kriteria lainnya, sang supervisor haruslah bule,
ngapain jauh-jauh kuliah ke Australia kalau supervisornya bermata sipit, toh di
pasar Aceh juga banyak, gitu mungkin yang terpikir oleh kita, hehe… jadi, tips
pertama, jangan terlalu banyak kriteria, karena kita yang melamar dia, bukan
sebaliknya, ok??!!
Tips kedua, kamu mau melakukan riset selama 2-4 tahun kan?
Nah, awali dengan riset kecil-kecilan tentang calon supervisor. Cari tau research
interest dia apa, pelajari publikasinya, lihat juga judul-judul thesis atau
disertasi mahasiswa bimbingannya. Semua info ini bisa kamu dapatkan di web
kampus. Trus, kira-kira, research proposal kamu nyambung nggak dengan preference
nya dia? Pengalaman saya, juga pengalaman teman-teman yang lain, yang kebetulan satu grup di
telegram LPDP, atau pengalaman orang yang saya baca di internet, dalam mencari
supervisor paling sering mendapat email balasan bahwa topik proposal yang kita
ajukan “does not fall within my expertise”.
Jadi, daripada gambling kirim email berpuluh-puluh dengan harapan ada yang
menerima kita jadi mahasiswa bimbingannya, lebih baik sediakan waktu untuk
melakukan tips di atas, insya Allah lebih cepat dapat supervisor yang tepat.
Trus, kadang-kadang jadi pusing sendiri ya, dimananya di web
kampus mau dicari informasi tentang para supervisor? Karena web tiap kampus itu
gak persis sama letak informasi yang ingin didapatkan. Ini tips selanjutnya,
supaya cepat, ketik bidang spesialisasi atau jurusan kita, diikuti dengan nama
kampus dan akhiri dengan key word proposal kita. Misalnya, ‘supervisor in Applied Linguistics
at UoW Communication Strategies’, Insya Allah langsung dapat deh.
Kalau sudah dapat Pak atau Bu supervisor, edisi selanjutnya
kita bahas bagaimana cara nulis email yang sopan dan to the point, ok?
No comments:
Post a Comment